Jumat, 11 Februari 2011

dampak google translate bg pelajar




Google Translate, layanan penerjemah online persembahan dari Google yang mendukung penerjemahan ratusan bahasa dari seluruh dunia. Siapa yang tidak tahu? Pasti hampir semua netter tahu, pernah, dan bahkan selalu menggunakannya.

Sejatinya, layanan ini ditujukan untuk mempermudah orang untuk menterjemahkan bahasa dengan instan, pengguna tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasil dari terjemahannya. Hasilnya juga cukup memuaskan, asalkan sumber yang akan diterjemahkan baku dan sesuai kaidah bahasa.

Lalu, bagaimana jika layanan ini digunakan oleh siswa, yang ingin “membuktikan keampuhan Google Translate”? Dalam mengerjakan tugas rumah (PR) Bahasa Inggris misalnya, siswa tidak lagi harus susah payah mencari arti dari kata yang seharusnya mereka cari di dalam kamus konvensional, lalu merangkai kata-kata itu menjadi sebuah kalimat atau paragraf yang mereka maksudkan. Cukup dengan memilih penerjemahan bahasa dari Inggris ke Indonesia, ketikkan/copy-paste paragraf yang dimaksud, lalu terjemahkan. Sim Salabim, hanya dalam hitungan detik paragraf hasil terjemahan sudah di depan mata.

Terlihat begitu mudah apabila mereka menggunakan teknologi, semua serba instan. Mudah kok! Guru di sekolah membaca “karya” siswanya sambil manggut-manggut: Bagus, kata guru. Ya, mengerjakan tugas sekarang semudah kita mendengar suara klik dari mouse komputer.

Ketika ujian tiba, saat tidak ada kesempatan mengakses internet, siswa tersebut tak berdaya tanpa “si Mbah”. Tidak ada kesaktian yang bisa membantu, tidak ada bala bantuan dari GT. Hasilnya, Anda pasti sudah bisa menebak.

Teknologi yang dianggap baikpun ternyata memiliki sisi gelap yang sering kita abaikan. Menggunakan teknologi sekecil apapun, seperti kita memegang pedang bermata dua, ada sisi baik dan sisi buruk.

Sesuatu yang dilakukan dengan jerih payah, pasti akan terus Anda ingat. Ilmu tidak bisa diperoleh dengan cara instan. Teknologi hanya sebagai pelengkap dan alat bantu. Sebelum menjamah teknologi, kita harus tahu terlebih dahulu dasarnya, cara manualnya. Dengan maksud, apabila nanti tidak ada teknologi yang bisa digunakan, tidak ada alat bantu, kita tetap bisa memberikan yang terbaik dari kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar